Inilah Dampak Buruk Tambang Emas di Pulau Buru.
Kawasan Gunung Botak, Desa Wamsait, Kec. Waeapo, Kab. Buru memang telah menjadi areal tambang tradisional terbesar di Maluku, ribuan orang dari berbagai penjuru negeri berdatangan ke kawasan tersebut untuk mencari logam mulia yang saat ini berada di level Rp. 543.000,- per gramnya.
Aksi buka tutup areal tambang juga terus
dilakukan oleh pemerintah setempat setelah timbulnya berbagai persoalan
seperti bentrokan di kalangan penambang, prostitusi, miras dan lain
sebagainya. Namun hal itu tidak juga menghentikan kegiatan tambang,
justru malah menjadi-jadi karena pengelolaannya tergantung dari otoritas
para pemilik lahan yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, yang
terpenting adalah pundi-pundi uangnya terus terisi.
Baru-baru ini persoalan lain muncul, yakni ditemukannya ikan yang mati
bergelimpangan di Teluk Kayeli, Kab. Buru akibat perairan tersebut
tercemar limbah air raksa yang diduga berasal dari proses penambangan
emas di Sungai Waitina. Kejadian ini sudah berlangsung selama dua
minggu, yang mengakibatkan masyarakat setempat enggan membeli ikan hasil
tangkapan nelayan dari Teluk Kayeli.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ikan
segar di Namlea, Kab. Buru, masyarakat terpaksa membelinya dari Pulau
Ambon dan menyimpannya dalam kotak pendingin yang kemudian diangkut ke
Namlea. Hal itu, menyebabkan pendapatan para nelayan di Teluk Kayeli
menurun drastis.
“Kami berharap pemerintah bisa
mengambil langkah yang lebih tegas untuk mengisolasi areal penambangan
di kawasan Gunung Botak, Wamsait maupun kawasan Sungai Anhony karena
banyak drum penampungan air raksa di daerah itu yang sewaktu-waktu bisa
tumpah akibat banjir seperti kasus beberapa waktu lalu,” harap masyarakat setempat bernama Ibrahim Wael, Sabtu (11/8).
Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian
serius pemerintah setempat untuk sesegera mungkin membuat peraturan
daerah bersama-sama dengan pihak legislatif tentang pengelolaan tambang
rakyat atau tradisional di wilayah itu dalam rangka menjamin kehidupan
masyarakat termasuk lingkungan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar